Rabu, 16 Desember 2009

fenomena novel dan film

Fenomena novel dan film


Novel dan film sesuatu yang sangat berbeda jika dalam artian harfiah. Satu sisi menanamkan kekuatan imajinasi dalam rentetan keterkaitan kata. Dan satu sisi yang lain bermain-main dengan visualisasi yang memanjakan mata. Sungguh sesuatu yang sangat berbeda jika dibedakan

dalam bentuk, media penyampaian dan cara menikmati pesan pesan yang ada didalamnya. Tetapi akhir akhir ini kedua hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, bahkan saling melengkapi. Sebenarnya ada kesamaan yang mendasar dari kedua hal tersebut, yaitu keduanya sama membentuk suatu alur cerita. Novel dengan kekuatan olah kata nya sehingga bisa mendeskripsikan suatu cerita dengan lugas. Dan film memvisualisasikan susunan adegan adegan yang membentuk cerita secara utuh.


Fenomena saat ini adalah keterkaitan antara novel dan film, dimana sebuah novel divisualisasikan dalam bentuk film. Seperti kita ketahui sampai saat ini sudah banyak novel yang difilmkan baik skala nasional maupun internasional. Dan tidak kalah mendulang sukses dibanding novelnya sendiri. Andrea hinata dengan novel tetralogi laskar pelangi yang mendulang sukses dan diangkat menjadi film oleh mira lesmana dan riri riza, habbiburrahman el shirazy dengan 2 karya novel yang difilmkan yaitu ayat ayat cinta dan dwilogi ketika cinta bertasbih. Novel trilogi lord of the rings yang diterbitkan pada tahun 1954-1955 dan difilmkan pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Bahkan novel tujuh seri karya J.K Rowling bertajug hary potter sukses meraih kesuksesan baik novel maupun filmnya.




Seperti halnya

sebuah fenomena pasti ada opini-opi

ni yang berkembang dilingkungan para penikmat novel, baik itu pro maupun kontra. Terkadang sebagian kelompok pecinta menyatakan dengan terang- terangan bahwa novel yang mereka baca jauh berbeda kesan estetikanya dibandingkan dengan filmnya. Dan sebagian orang sangat menyambut positif akan pengangkatan sebuah novel menjadi film dengan alasan keduanya bisa saling melengkapi. Dan orang orang dapat menikmati cerita dan visualisasi yang kuat sehingga akan menambah daya tangkap orang. Atau bahkan banyak lagi opini yang bergeming dari masyarakat dunia yang semakin mendesposisikan kedua hal tersebut.



Ada sebuah roni yang lucu, ketika sekuel film harry potter menjadi film box office dunia yang melebihi pendapatan film manapun, atau film sekuel twiligt yang semakin merangsak naik di daftar box office holliwood. Ada suatu pernyataan yang menggelitik...

”yang bikin sukses tuh novelnya atau filmnya sih???kok film yang jadi box office yang asalnya novel???”

Bagai mana menurut anda ???



written by F.Z.F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar