Rabu, 23 Desember 2009

LATE NIGHT WISHES

Lara seorang anak remaja yang ga pede sama namanya yang menurut dia kampunganbanget. bayangkan dijaman kaya gini dia masih dikasih nama LARA NINGSIH ROHAYATI. padahal menurut dia masih banyak nama keren yang bisa dipilih orang tuanya buat dia. saking ga pede sama namanya lara pun jadi enggan berkenalan dengan cowok. berdasarkan pengalaman ini cowok-cowok yang mengetahui namanya pasti langsung tertawa ngakak. apes banget kan..?? yang lebih parah silvana simanusia plastik yang jadi pacar abangnya, jiga ikut menjelek-jelekannya. tapi lara ga nyerah gitu aja dia tetap mengucapkan sati wish setiap malam sepanjang tahun agar yang dia harapkan bisa terjadi. termasuk bisa punya cowok yang dia mau.

Selasa, 22 Desember 2009

ternyata benar....

Belum lama gw posting fenomena kontradiktif tentang pengangkatan novel ke film,,,,eh maaf sebelumnya gw kurang setuju kalo bahasanya " pengangkatan ",,karena kesannya novel tu lebih rendah gitu.....( lho,,yang nulis siapa, yang kritik siapa,,hehe ).

balik lagi ke laptop.........

kemarin tanggal 17 desember ada 1 film tayang primier yang ceritanya diambil dari sebuah novel laris,,,,ya....betul sang pemimpi...part 2 dari tetralogi laskar pelangi...ketika gw OL (bahasa gaulnya online) gw mengunjungi website sebuah biokop terkenal,,nah pada saat itu gw lihat film ini hari itu juga ditayangkan di sebagian besar bioskop di daerah jakarta, termasuk biokop terdekat dari tempat tinggal gw . gw nggak berfikir panjang untuk menonton film ini,,, bukan hanya karena kekaguman gw akan novel aslinya,, tetapi juga gw hanya ingin menginstrospeksi apa yang telah gw tulis pada postingan sebelumnya..apa semua yang gw tulis kemaren tuh ada benarnya atau cuma artikel bualan kosong...ya.. walaupun gw harus berani ngambil resiko bakal datang telat ke kampus,,,hehehe....

beruntung gw dapet tiket di jadwal tercepat, jadi ngga kelamaan menunggu...pas jam setengah 5 sore,, film diputar,,lampu mulai redup, dan kemudian gelap, para penonton sudah menempati tempat duduknya masing masing walaupun masih ada penonton yang terlambat sehingga kesulitan mencari tempat duduk karena keadaan sudah gelap, hanya pantulan cahaya proyektor yang tersisa...filmnya menggunakan alur flashback... semua penonton larut dalam cerita yang diselipi humor2 yang renyah..dan tidak kalah beberapa adegan mengharukan yang bikin mata anak anak yang katanya gaul sampai keluar air matanya...huhuuuuu....kira kira 2 jam lebih film diputar,,, dan happy ending pun terjadi,,, seperti biasa...

kalo boleh jujur,,,gw acungin jempol buat mas riri riza yang udah bikin film sebagus ini....dan kalo boleh jujur lagi... gw belum baca novelnya....heheheh,,,,tapi ternyata yang gw ungkapin di last posting itu benar!!!!! dan gw sendiri yang mngalaminya... bahwa benar kedua hal itu bisa saling melengkapi... dan membuat suatu ketertarikan satu sama lain,,sebagai contoh..gw yang belum membaca novelnya aja setelah melihat filmnya menjadi tertarik untuk membaca seri novelnya....seperti yang gw bilang sebelumnya,,, bahwa sesuatu itu bila dipandang dari segi positifnya,,, pasti akan banyak kebaikan yang datang...

nahhh... postingan kali ini dicukupkan sekian yeeeee....mata gw dah bolor neh...
untuk postingan selanjutnya gw maw bahas isi novel sang pemimpi sekaligus perbandingannya dengan seri filmnya........ ditunggu yaaaaa

written by F.Z.F

Rabu, 16 Desember 2009

fenomena novel dan film

Fenomena novel dan film


Novel dan film sesuatu yang sangat berbeda jika dalam artian harfiah. Satu sisi menanamkan kekuatan imajinasi dalam rentetan keterkaitan kata. Dan satu sisi yang lain bermain-main dengan visualisasi yang memanjakan mata. Sungguh sesuatu yang sangat berbeda jika dibedakan

dalam bentuk, media penyampaian dan cara menikmati pesan pesan yang ada didalamnya. Tetapi akhir akhir ini kedua hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, bahkan saling melengkapi. Sebenarnya ada kesamaan yang mendasar dari kedua hal tersebut, yaitu keduanya sama membentuk suatu alur cerita. Novel dengan kekuatan olah kata nya sehingga bisa mendeskripsikan suatu cerita dengan lugas. Dan film memvisualisasikan susunan adegan adegan yang membentuk cerita secara utuh.


Fenomena saat ini adalah keterkaitan antara novel dan film, dimana sebuah novel divisualisasikan dalam bentuk film. Seperti kita ketahui sampai saat ini sudah banyak novel yang difilmkan baik skala nasional maupun internasional. Dan tidak kalah mendulang sukses dibanding novelnya sendiri. Andrea hinata dengan novel tetralogi laskar pelangi yang mendulang sukses dan diangkat menjadi film oleh mira lesmana dan riri riza, habbiburrahman el shirazy dengan 2 karya novel yang difilmkan yaitu ayat ayat cinta dan dwilogi ketika cinta bertasbih. Novel trilogi lord of the rings yang diterbitkan pada tahun 1954-1955 dan difilmkan pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Bahkan novel tujuh seri karya J.K Rowling bertajug hary potter sukses meraih kesuksesan baik novel maupun filmnya.




Seperti halnya

sebuah fenomena pasti ada opini-opi

ni yang berkembang dilingkungan para penikmat novel, baik itu pro maupun kontra. Terkadang sebagian kelompok pecinta menyatakan dengan terang- terangan bahwa novel yang mereka baca jauh berbeda kesan estetikanya dibandingkan dengan filmnya. Dan sebagian orang sangat menyambut positif akan pengangkatan sebuah novel menjadi film dengan alasan keduanya bisa saling melengkapi. Dan orang orang dapat menikmati cerita dan visualisasi yang kuat sehingga akan menambah daya tangkap orang. Atau bahkan banyak lagi opini yang bergeming dari masyarakat dunia yang semakin mendesposisikan kedua hal tersebut.



Ada sebuah roni yang lucu, ketika sekuel film harry potter menjadi film box office dunia yang melebihi pendapatan film manapun, atau film sekuel twiligt yang semakin merangsak naik di daftar box office holliwood. Ada suatu pernyataan yang menggelitik...

”yang bikin sukses tuh novelnya atau filmnya sih???kok film yang jadi box office yang asalnya novel???”

Bagai mana menurut anda ???



written by F.Z.F

Twilight series
Twilight
adalah sebuah seri novel karya Stephenie Meyer. Seri ini menggambarkan tentang tokoh utamanya, yaitu Isabella "Bella" Swan, seorang remaja yang pindah ke kota Forks, Washington yang kehidupannya berubah ketika ia bertemu dengan Edward Cullen, seorang makhluk kekal abadi. Seluruh isi seri Twilight itu diceritakan melalui sudut pandang Bella Swan dengan pengecualian epilognya Eclipse dan novel Breaking Dawn.

Romantisme Kisah Cinta Manusia dan Vampire

Menjadi Kekasih Vampire? Wow..mengerikan sekaligus terasa spektakuler show. … Dalam banyak versi, Vampire selalu digambarkan sebagai sosok setengah manusia setengah hantu yang berpenampilan sopan dan punya paras yang ganteng sekali dan cantik sekali..(tapi giginya bertaring!..hyiii..). Sehingga begitu menggoda ‘mangsa’-nya yaitu manusia. As you may know, manusia selalu tertarik dengan yang namanya penampilan fisik yang ganteng dan cantik...Apakah di sini, Indonesia ada legenda hantu yang sedikit keren?! Siapa tau Nicolas Saputra atau Andika Pratama bisa kebagian peran..hwehehehhe…















Seri

Seri Twilight itu terdiri atas empat novel, yaitu 'Twilight', 'New Moon', 'Eclipse' dan 'Breaking Dawn'. Adapun ' Midnight Sun' adalah sebuah cerita paralel dari Twilight yang diceritakan melalui sudut pandang Edward Cullen.

Twilight


Semula tinggal di Forks kota muram yang sering hujan dan masih dikelilingi hutan. Yang sebelumnya tinggal di Arizona kota yang panas. Bella pindah karena ingin mamanya Renee yang menikah lagi tidak terganggu pernikahannya dengan Phil, suami kedua-nya. Bella memilih tinggal bersama Charlie, Ayah biologisnya di Forks. Seperti memenjarakan diri dengan sengaja, tapi semua berubah ketika Bella bertemu dengan serombongan keluarga dr.Cullen di Sekolah SMU barunya di Forks. Salah satunya adalah Edward Cullen yang digambarkan memiliki ketampanan yang jahat, dingin namun misterius dan sempurna. Keluarga dr.Cullen yang semuanya Vampire, adalah Vampire yang tidak memangsa manusia, tapi cuma binatang, sehingga mereka gemar berburu di hutan.

Singkat cerita Bella akhirnya pacaran dengan Edward dan Bella sedikit demi sedikit berhasil mengungkap jati diri Edward dan keluarganya. Yang penduduk kota Forks pun tidak ada yagn tahu siapa keluarga dr. Cullen. Rasa penasaran Bella yang menggebu-gebu khas anak muda, membawanya dalam hubungan yang lebih rumit dan dalam dengan Edward. Dan katika ada Vampire dari Koloni lain yang pemburu manusia datang, masalah kemudian timbul. Keluarga Cullen yang sangat membela Bella menjadi sesuatu permainan yang sangat menarik bagi Koloni tersebut. Akhirnya Bella menjadi target buruan bagi koloni tersebut dan Keluarga Cullen tentu saja membelanya mati-matian (lohh… Vampire kan udah mati ya..?!).

Lantas bagaimana kisah selanjutnya..jreng.......jreng…

Silakan baca sendiri di Novel Twilight..hehehhe…okehh…
Ehh, baca juga kisah selanjutnya di seri berikutnya… Biar ngga penasaran akhir cerita romantisme manusia dengan Vampire… Ehmm… gimana yaaa….




New Moon


Sudah cukup lama Bella mengenal Edward Cullen. Dan ia yakin bahwa Edward adalah “belahan jiwanya”. Dan sampai saat ini Bella yakin bahwa hubungannya dengan Edward akan baik-baik saja. Akan tetapi ia menyadari dunianya dengan dunia Edrwad sangat berlawanan. Dirinya menyadari bahwa ia hanya seorang mahkluk biasa, sedangkan Edward adalah makhluk yang kekal abadi. Tapi kadang dia tidak memperdulikan akan hal tersebut. Ia hanya merasa nyaman jika berada dekat dengan makhluk yang abadi tersebut, makhluk yang sangat dia cintai yaitu Edward. Ketika dia akan berulang tahun yang ke delapan belas. Suatu malam Bella bermimpi dan mimpinya itu cukup membuat Bella tidak bisa hidup dengan tenang sampai ia juga menjadi makhluk yang abadi. Dia dibuat risau oleh mimpinya sampai-sampai dia ingin waktu berhenti tidak ada hari esok. Karena didalam mimpinya dia melihat seseorang yang sudah tidak muda belia lagi, dia kaget karena sosok yang tidak muda belia lagi adalah dirinya sendiri yaitu ISSABELLA SWAN. Ketika terbangun dari mimpinya dia mendapati dirinya masih muda belia tidak seperti didalam mimpinya yaitu sosok makhluk yang kulitnya sudah memasuki usia senja. Sehingga ketika semua orang senang dengan hari ulang tahunnya, beda halnya dengan Bella karena baginya usianya akan bertambah dan ia sangat tersiksa memikirkan hal tersebut. Mendekati hari ulang tahunya Bella tidak suka jika ada menanyakan apa hadiah yang sangat dirinya inginkan. Karena bagi Bella jika usianya delapan belas tahun bagaimana dengan Edward yang akan selalu berusia tujuh belas tahun sampai kapanpun. Jika setiap tahun usia Bella bertambah dan Edward tetap saja berusia tujuh belas tahun, berarti dirinya tidak akan belia lagi seperti saat ini ia akan menghadapi mimpinya yaitu dimana ia sudah berusia senja sedangkan Edward akan selalu muda belia. Hal itulah yang membuat Bella merasa tersiksa, apakah Edward akan selalu mencintainya ketika ia nanti sudah berusia senja dimana keriput sudah muncul diseluruh tubuhnya. Bella sangat ingin Edward akan merubahnya yaitu menjadi makhluk yang abadi dengan begitu ia akan selalu berusia tujuh belas tahun sama seperti kekasih tercintanya yaitu Edward. Tapi ia yakin bahwa Edward tidak akan pernah mau untuk merubahnya menjadi makhuk yang abadi. Tidak akan pernah…



Suatu saat Bella menyampaikan hal tersebut pada Edward, dan Edward tetap pada pendiriannya tidak akan pernah merubah Bella apapun yang terjadi. Dan dia berjanji akan selalu mencintai Bella apapun yang terjadi tapi bukan berarti akan merubahnya. Karena menjadi makhluk abadi bukan hal yang mudah, ia harus menahan nalurinya ketika ia berhadapan dengan orang yang dicintainya.
Ditempat lain, Edward merasa bahwa dirinya akan selalu membuat Bella terancam. Karena Edward telah membunuh kekasih musuhnya itu yaitu Victoria si pemangsa. Akhirnya keluarga Cullen meninggalkan desa dimana Bella tinggal, dimana Bella tidak dapat menemukannya. Semenjak kepergian keluarga Cullen, Bella kehilangan separuh jiwanya. Bagi Bella Edward adalah Bulan yang menerangi malamnya… Saat Bella dalam keadaan terpuruk, datanglah Jacob sahabat kecilnya. Hari-hari Bella pun kembali seperti semula. Baginya Jacob adalah mataharinya. Tetapi karena suatu hal Jacob pun meninggalkannya. Karena Jacob mengetahui bahwa Edward adalah musuh yang tidak boleh saling menganggu wilayahnya masing-masing . Bella pun tidak mau kehilangan separuh nafasnya. Bagi Bella Edward adalah separuh jiwanya, sedangkan Jacob adalah separuh nafasnya.
















Edward cullen "si vampire" atau Jacob Black
"si Werewolf"???


Bisakah Bella bertahan hidup tanpa bulan dan mataharinya , dimana Victoria si pemangsa masih mengejarnya. Dan apakah Edward Cullen dan Jacob akan kembali untuk melindungi Bella dari Victoria si pemangsa… Dan apakah juga Edward akan merubah Bella menjadi makhluk abadi dan menjadi musuh Jacob… Selanjutnya…penasaran…baca sendiri….ga seru kan kalo diceritain..!!!!


written by Azzura

LASKAR PELANGI




TENTANG NOVEL

Laskar Pelangi adalah sebuah tetralogi karya penulis muda Andrea Hirata. ANDREA HIRATA merupakan tokoh nyata pemimpi keras kepala itu adalah sarjana ekonomi UI yang menggemari sains dan bertualang menjadi turis "backpacker" keliling dunia.

Latar belakang masa kecilnya adalah anak seorang pegawai PN Timah yang terpencil di Pulau Belitung.
Tapi ia berhasil menyelesaikan kuliah hingga S-2, dari Universitas terkemuka di Eropa, SORBONNE UNIVERSITY PARIS !
Buku ini mengambil latar kehidupan masyarakat Belitung di masa kini, yang tetap hidup dengan segala keterbatasan yang masih tradisional.

Hampir sebagian besar novel ini dituturkan dalam sudut pandang orang pertama, dengan Ikal sebagai tokoh utama. Cerita berkisar seputar kehidupan ikal dan kesembilan orang temannya dari mulai masuk SD hingga tumbuh dewasa. Anak-anak SD Muhamaddiyah inilah yang menamakan dirinya sebagai Laskar Pelangi.

TOKOH-TOKOH di DALAM NOVEL

Selain Ikal, tokoh utama kisah ini di antaranya adalah Lintang (Anak yang sangat jenius), Mahar (pemilik bakat seni yang hebat), Trapani (anak yang berwajah tampan), Harun (anak dengan keterbelakangan mental), A Kiong (seorang keturunan Cina miskin),Samson,Syahdan,Kucai,Sahara,sertaFloriana/Flo(seorang anak perempuan tomboi yang akhirnya tobat)

ISI NOVEL
Dikisahkan, anak-anak LP hidup di kondisi yang dapat dibilang kurang layak. Tetapi dari situ, pada setiap anak memiliki kelebihan masing-masing. Lintang misalnya, teman sebangku si Ikal, ia berasal dari keluarga nelayan yang miskin, terpencil. Dari rumahnya sampai sekolah, ia harus mengayuh sepeda orang dewasa sejauh 80 Km, belum lagi apabila musim hujan atau hadangan buaya dalam perjalanan berangkat ke sekolah. Dan hebatnya lagi, ia tidak pernah tidak masuk sekolah. Walaupun begitu, Lintang ini memiliki otak yang luar biasa genius asli didikan alam. Pernah suatu ketika di lomba cerdas cermat ia mendebat seorang guru fisika ternama tentang salah satu soal dari lomba tersebut. Dan akhirnya ia memenangkan perdebatan itu, sang guru kalah telak.
Lalu ada lagi Mahar. Bakat seninya luar biasa. Dialah yang berhasil mengantarkan teman-teman dan nama sekolahnya menjurarai lomba karnaval 17 Agustus, mematahkan rekor sekolah besar yang sudah 20 tahun berturut-turut menang. Tapi sayangnya ia keblinger akan hal-hal yang berbau mistik, paranormal, klenik, dan segala hal yang berhubungan tentangnya. Apalagi setelah datangnya anggota baru LP, seorang gadis manis bernama Flo, yang sama seperti Mahar, menyukai hal-hal klenik. Maka lengkaplah jadinya.
Ikal sendiri tidak terlalu menonjol, tapi ia memiliki prestasi di bidang olahraga bulutangkis. Banyak prestasi yang telah ia miliki di bidang tersebut. Selain itu ia juga pandai menulis puisi.
Dari keseluruhan cerita, yang aku suka adalah ketika si Ikal menemukan cinta pertamanya di sebuah toko kelontong. Aku beberapa kali tertawa membaca cerita di bagian ini, seru. Sampai pada akhirnya sang cinta pertama itu pergi meniggalkannya. Tetapi dari perpisahan tersebut, Ikal menemukan seperti suatu semangat baru dalam menjalani hidup, menemukan hal baru sebagai “pelampiasan” yang positif dari keterpurukannya karena ditinggal sang cinta pertamanya. Dan hal itulah yang membuatnya terus bersemangat.
Endingnya juga bagus. Sebagian besar anggota Laskar Pelangi setelah dewasa mereka sudah “jadi orang”. Ada juga yang menikah dengan teman sesama anggota LP(A KIONG&SAHARA). Lucu, tapi sangat menggugah. Disinilah akhirnya, dengan semangat dan usaha yang kuat maka segala apa yang kita ingin capai Insya Allah dapat terwujud.
Namun yang sangat disayangkan adalah cerita dari karakter seorang Lintang seorang anak yang jenius yang tidak dapat melanjutkan cita-citanya dikarenakan kepergian ayahnya yang menyebabkan faktor ekonomi keluarganya tidak dapat terpenuhi lagi,dan sebagai anak tertua,Lintang harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan tidaklah mungkin ia dapat melanjutkan sekolahnya lagi.


KESIMPULAN ISI NOVEL

Pelajaran dari novel Laskar Pelangi ini adalah "BERANI BERMIMPI, KARENA TUHAN SEBENARNYA MENDENGAR MIMPI KITA ITU, HANYA JIKA KITA KONSISTEN MAKA MIMPI ITU AKAN DIWUJUDKAN.... MESKI DALAM WAKTU YANG LAMA, DI TEMPAT YANG TAK TERDUGA DAN MUNGKIN TIDAK DALAM BENTUK YANG PERSIS SAMA".
Dalam tetralogi novel Laskar Pelangi, diajarkan bahwa pemimpi yang teguh pada cita2 nya (keras kepala), yang dulu sering dianggap sinting dan penghayal gak bermutu, malah dijadikan "HERO" dan trend setter dalam kisah ini.
Yang menarik juga Andrea dalam novelnya tidak "sok jago", namun terkadang menertawakan diri sendiri dan teman2 nya yang membuat kita yang membaca jadi menikmati bumbu-bumbu humor yang diselipkannya. Karena terkadang ia menggunakan humor yang cerdas. Kemiskinan ia ceritakan dengan humor dan karya sains dari para ilmuwan terkemuka, seperti teori Relativitas Einstein, Seni Perang nya SUN TZU, teori evolusi Darwin dan Harun Yahya, teori ekonomi nya Adam Smith, Michael Porter, dan John M. Keynes dengan faham Keynesiannya yang terkenal itu. Jadi ada unsur pendidikannya, tanpa membaca karya2 orang2 terkenal itu, dari novel Andrea kita dapat sedikit "gambaran" tentang karya2 ilmiah mereka.

PESAN YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL LASKAR PELANGI
ANUGERAH YANG TIDAK DISADARI
Bagi sebagian orang, ketidaktahuan adalah berkah yang tak terkira.Tetapi Hidup bisa sedemikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.Nasib bisa memperlakukan manusia dengan sangat buruk, dan cinta bisa menjadi sedemikian buta.
Sedemikian juga kebodohan yang sering tak disadari, beberapa orang juga tidak menyadari bahwa dirinya telah terpilih, telah ditakdirkan Tuhan untuk ditunangkan dengan iLmu dan Tuhan menakdirkan orang-orang tertentu untuk memiliki hati yang terang agar dapat memberi pencerahan pada sekelilingnya.
CITA CITA ADALAH DOA
Setiap orang, bagaimanpun terbatasnya keadaan, berhak memiliki cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai.
Sebuah benda kecil yang tak penting atau suatu kejadian yang sederhana pada masa yang amat lampau dapat saja menjadi sesuatu yang kemudian mempengaruhi kehidupan kita.
Ada orang-orang tertentu yang memendam cinta demikian rapi, bahkan sampai mereka mati, sekerling pun mereka tak pernah memperlihatkan getar hatinya.
Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.

Selasa, 15 Desember 2009

novelis termuda

SATU lagi sejarah kesusastraan Indonesia terukir di kolong langit Negeri Serumpun Sebalai. Setelah Novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata asal Babel meledak seantero Nusantara bahkan ke berbagai belahan dunia, kini seorang gadis cilik asal Pangkalpinang yang baru saja menginjak usia 9 tahun berhasil menciptakan sejarah baru dengan meraih titel sebagai novelis termuda di Indonesia.
Aulia Oktadiputri namanya. Lantaran sukses merampungkan novel perdananya yang bertajuk "Ralesias School Gank", putri pasangan Hongky Listiyadhi dan Endang Sri Hastuti ini didaulat bakal menjadi penulis potensial di kemudian hari.
Saat launching novel perdananya di Pink Cafe, Sabtu (9/8), bocah mungil yang akrab disapa Putri ini tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Senyum selalu menghiasi wajah lucu nan cantik itu. Maklum saja, puluhan teman satu sekolahnya seta puluhan tamu undangan yang hadir begitu memuji-muji siswi SDN 3 Pangkalpinang itu. Tak main-main, hadir diantara tamu undangan antara lain Budayawan Suhaimi Sulaiman, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang Akhmad Elvian, serta mantan wartawan senior Kompas Joseph Pamudji.
Novel karya Putri yang banyak mengisahkan aktivitas sehari-hari di sekolah dasar itu memang patut diberikan apresiasi setinggi-tingginya. Bahkan pengamat pendidikan, seni dan budaya Willy Siswanto yang juga mengeditori novel tersebut tak sungkan-sungkan memuji Putri setinggi langit. Willy menilai, permainan imajinasi dan ide-ide kreatif Putri akan mengantarkan pembaca novel itu pada sebuah pengalaman yang luar biasa. Latar belakang anak-anak yang diungkapkan Putri seolaholah mengajak seluruh anak di negeri ini untuk berkreasi dan membuktikan diri bahwa anakanak Negeri Serumpun Sebalai merupakan generasi mumpuni dalam berbagai bidang termasuk kesusastraan.
"Bayangkan, di umur 9 tahun seperti ini Putri sudah berhasil menulis dan menerbitkan novel. Kenyataan ini merupakan suatu momentum bahwa imajinasi anak-anak negeri seperti Putri tak dapat kita kesampingkan. Untuk itu, segala pihak terkait termasuk pemerintah harus tanggap dan memperhatikan fenomena ini. Satu hal yang patut kita perhatikan juga bahwa karya Putri ini seolah-olah merangsang anak-anak lainya untuk menulis dan menulis," ungkap Willy.
Budayawan Suhaimi Sulaiman menambahkan bahwa negeri ini patut berbangga telah memiliki generasi yang luar biasa dalam bidang kesusastraan. Ia memberikan gambaran masa lalu, bahwa dulu di Babel pernah muncul seorang novelis perempuan yang juga luar biasa. Dialah Hamidah, seorang sastrawan angkatan 20an yang telah menggegerkan dunia sastra dengan Novel "Kehilangan Mustika".
"Dan kini, muncul Hamidah baru yang lebih luar biasa sebab umurnya baru sembilan tahun. Dialah anak kita, Putri. Saya berharap, ke depan bisa muncul PutriPutri yang lain. Kuncinya bagaimana, bahwa membaca dan menulis harus menjadi prioritas dalam kurikulum pendidikan kita. Anak-anak harus dibiasakan membaca dan menulis. Sebab dengan itu, imajinasi dan kreatifitas mereka dapat mengembara," kata Suhaimi.
Sementara dalam paparan singkatnya, Putri mengaku butuh waktu enam bulan dalam menyelesaikan novel perdananya itu. Ia mengatakan, ide menulis novel tersebut muncul lantaran banyak sekali imajinasi yang ada di pikiranya. Dengan bahasa-bahasa yang sederhana, dengan bantuan dan bimbingan orang yang mengerti dan profesional, akhirnya novel yang diterbitkan oleh Yayasan Lawang itu berhasil dilempar ke pasaran. Kini, novel Relesias School Gank dapat dijumpai di TB Gramedia dengan harga yang terjangkau.
"Aku mau ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu hingga novel ini dapat diterbitkan. Terimakasih juga kepada temanteman serta guru-guru yang kusayang. Aku harap, novel ini dapat menjadi bahan bacaan yang baik dan bermanfaat bagi temanteman," tutur putri dengan nada lugu.

Rico Ariaputra (Batam Post)

Kamis, 10 Desember 2009

Tahukah Anda??

novel tertua adalah sebuah novel abad kesebelas yang berjudul Genji Monogatari (Kisah Genji).berkisah tentang pangeran Hikaru dari klan Genji dan petualangannya di istana kerajaan, keterlibatannya dalam serangkaian percintaan, pengkhianatan serta pengucilan politis Novel ini lahir dari tangan Murasaki Shikibu, seorang wanita yang tinggal di istana kerajaan Heian (795-1192) di Kyoto. Dibesarkan di tengah keluarga gubernur Fujiwara, Murasaki tumbuh sebagai anak yang pintar dan belajar lebih cepat dibanding saudara laki-lakinya. Orangtuanya mengizinkan Murasaki mempelajari bahasa Cina yang dipandang tidak pantas bagi perempuan di masa itu. Murasaki dapat membaca literatur Cina yang masuk ke Jepang pada abad kesebelas dan mengasah kemampuan menulisnya dengan latar budaya Cina. Setelah suaminya meninggal pada 1001, keluarga kerajaan memanggil Murasaki untuk tinggal di istana lantaran bakat menulis dan otaknya yang cemerlang. Di sinilah Murasaki mulai menulis diari tentang kehidupan di istana yang mempengaruhi penulisan novelnya.
Pada akhir abad kedua puluh yang lalu Genji Monogatari kembali muncul dalam daftar buku terlaris di Jepang. Seorang pendeta dan novelis wanita dari Kyoto bernama Setouchi Jakucho mencoba menulis ulang buku tersebut ke dalam bahasa Jepang modern dan memberi tafsiran baru terhadap tindakan seksual tokoh-tokohnya. Terjemahan modern ini terbit pada tahun 1999 dalam bentuk sepuluh jilid buku yang mendapat sambutan luas dan memicu ledakan popularitas novel klasik ini di tengah masyarakat Jepang.

Selasa, 08 Desember 2009

tiga buku terakhir...

5. orde pheonix

Harry Potter dan Orde Phoenix (judul bahasa Inggris: Harry Potter and the Order of the Phoenix) adalah buku kelima dalam seri novel Harry Potter oleh J. K. Rowling. Buku ini diluncurkan pada 11 Januari 2004 untuk versi bahasa Indonesia menyusul versi Inggris yang diluncurkan pada 21 Juni 2003. Di Amerika Serikat dan Inggris, buku ini terjual hampir tujuh juta buku pada hari peluncuran tersebut.


Pada awal cerita ini tidak banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).

Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.

Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.

Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karir apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.

Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.

Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).

Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.

Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup. MANTRA-MANTRA yg muncul dalam film Harry Potter ke-5 ini adalah BOMBARDA MAXIMA,REDUCTO,STUPEFY,EXPELLIARMUS,AVADA KEDAVRA


6. PANGERAN BERDARAH CAMPURAN

Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, dirilis pada 8 Januari 2006 untuk versi bahasa Indonesia dan 16 Juli 2005 di negara-negara berbahasa Inggris dengan judul Harry Potter and the Half-Blood Prince, adalah buku keenam dari tujuh novel yang direncanakan mengenai kisah populer karya J. K. Rowling, seri Harry Potter.

Kisah ini dilatarbelakangi pada waktu Harry Potter berada pada tahun keenam sekolahnya di Hogwarts. Novel ini mengisahkan masa lalu Lord Voldemort dan persiapan Harry Potter untuk pertarungan terakhir, dan dibumbui dengan berkembangnya hubungan romantis di antara karakter-karakternya. Dalam 24 jam, buku ini terjual 6,9 juta buku di Amerika Serikat saja, atau 287.564 buku per jam, dan menjadikannya buku tercepat yang terjual sepanjang sejarah. Edisi bahasa Indonesia terjual sebanyak 53 ribu buku pada saat peluncurannya[1][2]. Buku ini dipersembahkan kepada Mackenzie, putri Rowling yang lahir di tengah-tengah penulisan buku ini.

Pada awal cerita Voldemort dan para "Pelahap Maut"-nya secara terang-terangan melakukan kekacauan besar di seluruh negara Britania Raya|Inggris. Cornelius Fudge didepak dari posisinya sebagai Menteri Sihir atas 'teriakan' komunitas sihir atas kesalahannya menangani masalah Voldemort ini. Ia digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai Menteri Sihir yang baru. Dalam rezim yang baru ini, dibentuk struktur departemen yang baru dan Arthur Weasley mendapatkan kenaikan jabatan. Hal ini dengan segera meningkatkan kondisi finansial keluarga Weasley.

Di rumahnya di Spinner's End, Severus Snape mendapatkan kunjungan dari ibu Draco Malfoy, Narcissa dan kakaknya, Bellatrix Lestrange. Narcissa memaksa Snape melakukan Sumpah Tak-Terlanggar, agar Snape melindungi Draco dan, bila tugas Draco gagal, Snape harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh sang Pangeran Kegelapan.

Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan telah diangkat sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang baru, hal yang sangat mengherankan bagi kebanyakan murid Hogwarts, khususnya karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Mempergunakan Harry Potter, Albus Dumbledore berhasil membujuk kawan guru lamanya, Horace Slughorn, untuk mengakhiri masa pensiunnya, dan kembali mengajar di jabatan lamanya, sebagai guru Ramuan.

Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"-"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan ([N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". Catatan-catatan kecil dari pemilik buku yang berbakat itu membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan mendapatkan reputasi melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan keberuntungan.

Harry menceritakan kecurigaannya, bahwa Draco Malfoy mungkin adalah seorang Pelahap Maut, kepada Dumbledore, yang tampaknya tidak kuatir, sama seperti Ron dan Hermione. Belakangan, diketahui bahwa Dumbledore sudah menyuruh Snape untuk menyelidiki.

Sesaat ketika Ron dan Hermione tampaknya akan segera memiliki hubungan 'khusus', Ron malah mulai berkencan dengan Lavender Brown - walaupun hal ini hanya sekedar untuk membalas Hermione, yang Ron baru ketahui, dahulu pernah berciuman dengan Viktor Krum. Ron dan Hermione terus-menerus bercekcok satu sama lain hingga saat ketika Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione sangat terguncang hingga ia dan Ron mengakhiri perselisihan mereka, dan Ron segera memutuskan hubungannya dengan Lavender.

Dumbledore mulai memberikan Harry pelajaran privat. Pelajaran ini berupa pengetahuan mengenai masa lalu Voldemort dan diberikan dalam bentuk memasuki kopi memori-memori orang-orang yang pernah berkaitan dengan masa lalu Voldemort ini, menggunakan alat sihir semacam baskom, Pensieve. Salah satu memori yang merupakan kopi dari memori Slughorn memiliki bagian yang hilang. Dumbledore menugasi Harry untuk mengusahakan memori itu dari Slughorn. Dibantu dengan cairan Felix Felicis, Harry akhirnya berhasil mendapatkan potongan memori itu dari Slughorn. Dumbeldore berspekulasi bahwa Voldemort telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam bagian dari jiwanya dalam "Horcrux" untuk memastikan bahwa dirinya hidup abadi, sementara bagian ketujuh tetap ada di tubuhnya. Dua Horcrux telah dihancurkan, yang pertama adalah buku harian Tom Riddle yang dihancurkan oleh Harry dan cincin milik Marvolo Gaunt oleh Dumbledore.

Pada masa ini, Harry dan Ginny Weasley memulai hubungan cinta mereka.

Ketika Harry dan Dumbledore akan pergi untuk mencari Horcrux selanjutnya, Harry meninggalkan sisa cairan Felix Felicisnya kepada Ron, Hermione, dan Ginny, setelah ia menduga bahwa Draco Malfoy akan melakukan sesuatu lagi. Setelah dengan cepat menyuruh mereka berpatroli di koridor, Harry ber-Disapparate bersama Dumbledore ke sebuah gua rahasia tersembunyi. Untuk mendapatkan Horcrux itu (sebuah liontin kalung warisan Salazar Slytherin), kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah akibat harus meminum semacam cairan yang melingkupi Horcrux tersebut. Mereka segera kembali ke puri Hogwarts dan menemukan Tanda Kegelapan Voldemort berpendar melayang-layang di atas Hogwarts. Mereka disergap Draco Malfoy di atas Menara Astronomi. Dumbledore memantrai Harry yang saat itu tersembunyi di bawah Jubah Gaibnya, sesaat sebelum Draco berhasil melucuti tongkat sihir Dumbledore. Draco mengakui bahwa ia telah membukakan jalan bagi para Pelahap Maut untuk memasuki Hogwarts, walaupun Dumbledore menemukan bahwa anak laki-laki yang nyata-nyata ketakutan itu telah terpaksa untuk membantu anak buah Voldemort.

Para Pelahap Maut tiba dan mendesak Draco untuk menyelesaikan misinya-membunuh Dumbledore-tetapi Draco ragu-ragu. Snape tiba; Dumbledore memohon kepada Snape, "Severus... tolong...", namun tidak jelas apa yang diminta Dumbledore kepada Snape itu. Setelah itu, tiba-tiba Snape membunuh Dumbledore dengan kutukan pembunuh Kutukan Tak-TermaafkanAvada Kedavra (Kutukan Pembunuh)Avada Kedavra. Kekuatan kutukan itu melemparkan Dumbledore melampaui tembok menara. Tewasnya Dumbledore, menyebabkan manteranya yang menahan Harry terangkat. Harry terbebaskan dan mengejar Snape. Keduanya berduel singkat, Snape memperkenalkan dirinya sebagai sang Pangeran Berdarah-Campuran, dan berdua dengan Malfoy, Snape berhasil meloloskan diri melalui gerbang Hogwarts.

Harry menemukan Horcrux liontin kalung di tubuh Dumbledore dan mendapati bahwa itu adalah Horcrux palsu. Di liontin itu, di tempat untuk meletakkan foto, ditemukan secarik perkamen dengan catatan yang menyebut penulisnya dengan inisial "R.A.B.". Horcrux yang asli telah dicurinya dan akan dihancurkan dengan harapan bahwa saat Voldemort bertemu tandingannya, Voldemort "sudah jadi orang biasa lagi, yang bisa mati".

Tahun ajaran berakhir suram dengan pemakaman Dumbledore. Profesor McGonagall, Wakil Kepala Sekolah, menjadi Kepala Sekolah sementara, sementara sekolah mungkin akan ditutup selanjutnya. Bagaimanapun juga, Harry telah memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya di Hogwarts untuk mencari sisa Horcrux lainnya. Ron dan Hermione berjanji untuk menyertai Harry. Harry memutuskan hubungannya dengan Ginny untuk melindungi Ginny dari Voldemort. Selama beberapa bulan yang akan datang, Harry akan tetap tinggal bersama keluarga Dursley, memenuhi keinginan Dumbledore. Kemudian, ketiga sahabat itu akan memulai misi mereka, setelah mereka menghadiri satu peristiwa bahagia terlebih dahulu-pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour.

7. RELIKUI KEMATIAN


Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.

Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada akhirnya" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux-horcrux] Voldemort.

[sunting] Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.

Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.

Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

Relikui Kematian

Simbol Relikui Kematian (the Deathly Halows)

Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.

Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.

Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.

Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.

Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.

Harry hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.

Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah.

Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.

Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berciuman dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."

Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.

Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. Ia memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.

Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.

Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.

THIS IS THE END OF HARRY POTTER (MULTI SUCCES NOVEL)